Tips Memilih Lensa Kamera -
Seseorang photografer atau bahkan juga orang yang baru belajar tentang
photografi, pastinya paling tidak miliki hasrat untuk mempunyai satu type lensa
penambahan untuk paling tidak lengkapi lensa yang dia miliki sekarang ini. Hal
semacam ini karena terkecuali supaya hasil photo leboh bagus, juga dapat
menaikkan skill atau kekuatan dari seseorang photografer tgersebut.
harga
Sayangnya ada sebagian orang yang
masih tetap seringkali kebingungan dalam pilih lensa camera yang pas serta
sesuai sama tehnik pengambilan gambar photo yang dikerjakan. Terutama untuk
mereka yang masih tetap seseorang pemula. Pasti akan begitu kebingungan. Oleh
karenanya sebelumnya kamu pusing dengan tagihan-tagihan debt collector karna
kepincut lensa yang dimiliki rekan, mari simak sebagian panduan sebelumnya kamu
beli lensa tersebut.
1. Kenali biaya anda
Nampaknya ini memanglah
senantiasa jadi hal yang awal setiap kali kita akan berencana semua suatu hal
mengenai pembelian atau seperti itu. Pasti bukannya tanpa ada argumen kenapa biaya
senantiasa jadi yang awal dalam rencana pembelian, dengan ketahui serta
memastikan berapakah besar biaya yang kita punyai jadi kita dapat mengambil
keputusan batasan hingga di rentang harga mana lensa yang dapat kita beli.
Untuk itu anda juga harus mengetahui informasi mengenai
Daftar Harga Lensa Kamera Terbaru yang
ada di pasaran atau toko kamera di kota anda.
Begitu semuanya lensa yang harga
nya tidak masuk dalam biaya yang kita anggarkan dengan selekasnya dapat kita
singkirkan dari daftar lensa yang menginginkan kita beli. Yongnuo adalah satu
diantara pabrikan lensa yang mengarah customer dengan buget kecil Belajarlah
untuk tegas dalam hal semacam ini, bila dianggarkan 5 juta rupiah, semuanya
lensa dengan harga diatas 5 juta mesti kamu singkirkan dari daftar kamu,
terkecuali kamu ingin bersabar untuk menabung umpamanya.
Janganlah juga kamu menggunakan
post biaya yang beda untuk memaksakan biaya yang tidak memenuhi ini, umpamanya
berbelanja keperluan rumah tangga di ambil buat beli lensa wah bebrapa dapat
disemprot isteri untuk yang telah menikah hahaha. Janganlah lupa juga untuk
tanyakan dengan pasangan kamu pasti bila kamu telah berkeluarga spesial untuk
biaya yang kamu rencanakan.
2. Kenali passion anda
Bila passion kamu dalam
photografi yaitu memphoto landscape pasti jadi tanda bertanya bila kamu beli
lensa makro, yah terkecuali passion kamu gado-gado atau tidak khusus. Memanglah
tidak ada yang melarang kita untuk tekuni semuanya genre photografi namun
dengan fokus pada satu genre photografi serta menguasainya, akan membuat kamu
paling tidak dapat khusus dalam pilih lensa yang menginginkan kamu beli.
Bila passion kamu yaitu photo
jenis silahkan untuk lihat lensa-lensa yang mempunyai focal length yang sesuai
sama untuk memphoto jenis misalnya lensa 85mm atau 135mm, bila memakai camera
dengan ukuran sensor APSC kamu dapat coba lensa 50mm yang populer murah namun
berkwalitas. Bila kamu suka pada landscape, jadi beberapa pilihan lensa lebar
yang dapat kamu cobalah. Dari mulai yang ultra wide hingga yang lumayan
lebarnya.
Bila anda menyukai foto bokeh,
tentu anda harus tahu cara memilih lensa bokeh sehingga kemampuan anda akan
semakin bertambah. Semakin lebih gampang bila passion photografi kamu semakin
khusus seperti yang suka photo makro, karna pasti pilihan lensa makrolah
sebagai tujuan kamu. Namun masih tetap saja ada banyak hal yang perlu
diperhitungkan, seperti panjang fokal, aperture serta bukaan, pasti itu akan
sedikit menaikkan pusing juga hehe.
3. Seberapa perlu kamu akan lensa
itu
Ini yang seringkali jadi jebakan
untuk kita waktu akan beli lensa. Ada orang yang beli lensa karna keperluan
mendadak saja, umpamanya dia mesti memphoto satu laga berolahraga dalam rencana
memperingati kemerdekaan seperti sepakbola antar kelurahan, lalu dia memaksakan
diri beli lensa tele 55-200. Untuk itu anda juga harus tentang jenis lensa
canon dslr dan fungsinya sehingga anda tidak salah memilih jenis lensa kamera
serta jenis lensa kamera dslr dan hasilnya.
Sesudah acara kemerdekaannya usai
lensa itu juga usai waktu pemakaiannya dengan kata lain umumnya cuma bersarang
didalam tas camera. Kembali sekali lagi ke pertanyaan barusan, apakah kamu
betul-betul perlu lensa itu atau mungkin hanya sesaat saja serta kemudian
disimpan? Bila memanglah tidak sangat perlu lebih bijaksana bila kita
menundanya pasti.
4. Lensa APSC atau Full Frame
Kelihatannya ini kajian yang luput
dari seri Mengetahui Type serta Peranan Lensa Dalam Photografi tempo hari, hehe
tidak kenapa. Tentang dua type lensa ini telah banyak dibicarakan di beberapa
komunitas photografer. Jadi sama dengan camera yang terdiri berdasar pada
ukuran sensornya yakni full frame serta APSC, jadi lensa juga sama karna ikuti
besaran sensor barusan.
Kenapa demikian? Pihak pabrikan
lensa membuat dua jenis lensa sesuai sama ukuran sensor, lensa untuk sensor
full frame diameter lensanya atau sederhananya ukuran bulatan lensanya semakin
besar supaya dapat mengcover ukuran sensor full frame. Demikian sebaliknya
lensa untuk sensor APSC lebih kecil dari lensa full frame barusan, pasti karna
sensor APSC juga lebih kecil dari full frame.
Canon 5DSR, satu diantara camera
fullframe paling baru Canon Dengan membuat lensa spesial APSC jadi ukuran serta
diameter lensa juga jadi lebih kecil hingga automatis biaya produksi lensa
dapat ditekan yang pastinya membuat lensa ini dapat di jual lebih murah harga
nya.
Kenapa kita butuh tahu hal
semacam ini sebelumnya beli lensa? Karna lensa yang tidak sesuai sama camera
peluang besar tidak maksimum peranannya atau jadi tidak dapat dipakai. Untuk
Canon pembagian ke-2 type lensa ini diliat dari kode nama lensa itu, Untuk
lensa EF berarti itu yaitu lensa full frame misalnya Canon EF 24-70mm f/4 L IS,
sedang untuk kode lensa EF S itu untuk camera APSC misalnya Canon EF S 18-135mm
f/3. 5-5. 6 IS.
Untuk Canon lensa seri EF-S tidak
dapat kamu pakai di camera full frame seperti Canon 6D, Canon 5D atau 1D,
demikian sebaliknya lensa seri EF dapat kamu pakai untuk semuanya type camera
Canon baik full frame ataupun APSC karna ukurannya meliputi semuanya sensor
barusan. Untuk pabrikan Nikon, lensa untuk APSC di beri kode DX misalnya 35mm
f/1. 8 G AF-S DX.
Sedang untuk lensa full frame
kodenya yaitu FX tetapi umumnya tidak diikutkan dalam nama lensanya, jadi bila
lensa Nikon tidak ada kode DX dapat di pastikan itu adalah lensa full frame,
misalnya AFS 50mm f/1. 8 G. Berlainan dengan Canon yang lensa EF-S tidak dapat
digunakan sekalipun di camera full framenya, Nikon masih tetap memperbolehkan
lensanya digunakan di camera FX namun hasil fotonya akan dicrop jadi seukuran
lensa DX itu.
Lensa FX Nikon AF-S Nikkor 35mm
f/1. 8 G ED. Saat ini apa yang butuh kita pikirkan dari info barusan? Bila
kalau kamu punya niat untuk mengupgrade camera kamu ke full frame di waktu
mendatang, jadi silahkan untuk berinvestasi di lensa-lensa full frame walau
tidak maksimum dipakai di camera APSC (sisi tepi lensa berlebihan karna kamu
cuma memakai sisi tengah lensa saja, disebabkan ukuran sensor yang kecil).
Namun bila kamu tidak punya niat upgrade camera, silahkan pilih lensa APSC yang
pastinya lebih terjangkau harga nya.
5. Lensa pabrikan camera atau
lensa third party
Waktu kamu menginginkan beli
lensa baru, kamu harus juga mengambil keputusan untuk beli lensa produksi
pabrikan camera (satu merk dengan camera kamu) atau beli lensa pihak ke-3
(third party). Apa bedanya? Hal yang paling utama pastinya yaitu harga,
hadirnya lensa dari pihak ke-3 seperti Sigma, Tokina, Tamron tidak beda yaitu
lihat celah pasar dalam penjualan lensa sesuai sama pabrikan camera, yang
memanglah terkadang harga nya tidak manusiawi hehehe.
Dalam rentang panjang fokal yang
serupa, lensa third party di tawarkan dengan harga yang lebih murah dari pihak
pabrikan camera. Tetapi sudah pasti ada beberapa hal sebagai konsekwensi waktu
kamu beli lensa third party. Issue paling utama yaitu problem kwalitas, umumnya
lensa third party quality controlnya tidak seketat lensa dari pihak pabrikan
camera, tetapi belakangan ini telah banyak review dari bebrapa website terkenal
yang memberikan kalau kwalitas lensa third party telah cukup baik bahkan juga
dapat menyamakan lensa pabrikan.
Pertimbangan selanjutnya yaitu
build quality lensa dalam hal semacam ini material yang dipakai, bebrapa
feature yang ada umumnya masih tetap kalah dari lensa produksi pabrikan camera.
6. Spesifikasi tehnis lensa
Pertimbangan akan spesifikasi
lensa ini cukup perlu, hal -hal seperti kekuatan motor konsentrasi camera,
kwalitas optik, kekuatan image stabilizer, ketahanan pada air serta debu
(weathershield) pantas kamu cermati lebih, pastinya dalam soal spesifikasi
tehnis ini berlaku prinsip ada kwalitas ada harga.
Lensa yang mempunyai kwalitas top
untuk spesifikasinya barusan umumnya harga nya juga lebih mahal. Bagaimana
ketahui spesifikasi lensa dengan pas? Anjuran aku, bacalah review lensa
tersebut di bebrapa website reviewer lensa populer. Kamu dapat googling untuk
mencari situs-itu, satu diantara yang aku anjurkan yaitu DPreview. com, website
review ini membahas lensa dengan mendalam meskipun yah kamu paling tidak mesti
mengerti bhs Ingrris pastinya.
7. Check Keadaan Lensa
Kamu telah ikuti semuanya tips
diatas? Telah membaca review dari bebrapa website reviewer populer (walau mesti
gunakan acara buka-buka Google terjemahkan hehe), saat ini kamu telah ada di
toko camera dengan lensa pilihan kamu. Hal tersebut yang perlu kamu kenali
yaitu ujilan lensa itu memakai camera kamu! Jadi sarannya bawalah camera kamu
ke toko camera supaya dapat ditest dengan segera.
Tidak semuanya lensa yang di
produksi pabrik itu akhirnya baik, karna dapat saja ada lensa yang bad copy,
terlebih bila kamu mengambil keputusan untuk beli lensa third party, pengujian
akan lensa itu mutlak mesti kamu kerjakan. Pengujian yang dianjurkan yaitu
menguji kemampuan autofokus camera, susuri adakah peluang salah konsentrasi
seperti ‘back focus’ atau ‘front focus’ di mana lensa salah meletakkan titik
fokusnya.
Silahkan search di Google
spesifiknya langkah pengujian ini. Hal selanjutnya yaitu keadaan optik lensa
apakah berjamur atau tidak, uji juga ring konsentrasi, ring zoom yang ada
apakah masih tetap normal, telah merasa seret atau jadi telah longgar atau aus.
Cermat juga kekuatan image stabilizer lensa berperan baik atau tidak. 8 Panduan
Untuk Kamu Sebelumnya Beli Lensa
Bila kamu tidak dapat mengujinya,
umpamanya karna kamu membelinya dengan on-line, belilah di penjual yang
terpercaya dan memberi jaminan replacement dalam periode waktu spesifik, bila
ada yang dirasakan dari pelanggan yang beli karna memperoleh lensa yang bad
copy.
8. Garansi
Yakinkan garansi lensa kamu
berlaku karna ini menyangkut jaminan pada lensa kamu. Garansi dari pihak resmi
yang ditunjuk oleh produsen camera umumnya jauh tambah baik dari pada sebatas
garansi toko, karna ujung-ujungnya toh bila diperbaiki lensa tentu dibawa ke
service center resmi namun dengan cost double karna tidak bergaransi resmi.
Upayakan untuk tidak beli lensa
dari penjual yang tidak terang, peluang memperoleh lensa bad copy atau black
market begitu besar, kerugian kamu akan berlipat sekali lagi bila lensa itu
rusak serta garansinya tidak ada. Oleh karenanya cematilah terlebih dulu sebelumnya
beli, cermat lensa yang akan kamu beli lalu cermat juga penjual yang jual
produknya pada kamu. Begitu pastinya kemungkinan yang ada dapat diminimalkan.
Sekian 8 panduan yang dapat kamu
cermati sebelumnya kamu mengambil keputusan untuk beli lensa baru, bila kamu
terasa artikel ini berguna silahkan dishare pada rekan-rekan kamu lewat tombol
berbagi dibawah tulisan ini. Janganlah ketinggal artikel paling baru dari
Saveseva Photografi lewat cara subscribe lewat e-mail, lewat form dibawah
artikel ini.
Memang dari sekian banyak tips
yang saya berikan informasi tentang
harga
lensa kamera terbaru begitu banyak yang mencari. Kamu juga dapat gabung
dengan kami di Facebook lewat cara like FB page Saveseva Photografi, terdapat
beberapa informasi menarik yang kami berikan di sana. So pada akhirnya terima
kasih telah membaca.